Probolinggo,kabareprobolinggo.com
--Rapat kerja khusus (Rakersus) Forum Wartawan Mingguan Probolinggo (F-Wamipro) yang di adakan di jalan Mastri no 153 di aula SMKN 2 Kota Probolinggo ,Rabu (29/7) dibuka dengan pembacaan Doa lalu dilanjutkan menyanyikan Indonesia Raya.
Berikutnya, acara sambutan dari perwakilan Diskominfo Kota yang diwakili Kabid PKP Sumarno berharap kedepannya F - Waminpro lebih maju dan lebih baik lagi.
"Lebih lebih profesional dan tetap independen, saya sangat mengapresiasi yang dilakukan Insan pers, sungguh luar biasa sampai terbentuknya Raker khusus," ujarnya.
Lalu tambah dia, mudah mudahan mutu dan kwalitas wartawan yang bergabung di Forum wartawan probolinggo semakin baik.
"Saya ingin wartawan kabupaten dan kota probolinggo semakin kompak dalam kerjasama untuk menyuguhkan informasi aktual sesuai realita," sambut singkat.
Dan Selanjutnya Rapat di pandu oleh ketua F - Wamipro Suhri Dengan membacakan rincian pertanggung jawaban Keuangan yang sudah di siapkan sebagai arsip , masa bakti Ketua F - Wamipro 2 tahun (2018/2020) yang akan segera berakhir dan pertanggungjawaban keuangan Ketua F - Wamipro telah dibacakan dengan saldo pemasukan Rp 31, 800,000, pengeluaran Rp 43,800,000. Minus Rp 12,000,000 di Tanggung Ketua F-Wamipro atau Suhri.
Setelah pemaparan pertanggung jawaban kinerja selama 2 tahun yang dibacakan Suhri lalu dilanjutkan acara diskusi,. sebelum selesai diskusi terjadilah riak yang tidak diinginkan.
Menurut Andi salah satu media yang hadir tanpa undangan mengatakan, dirinya hadir disini tanpa undangan, karena 75% yang hadir disini memang tanpa undangan dari Ketua F Wamipro.
Namun dirinyat tetap hadir karena merasa masih anggota F - Wamipro. Lalu muncullah kejadian yang sangat memalukan.
"Apalagi kami yang hadir disini adalah insan pers, dimana semua adalah orang berpendidikan, dengan adanya kisruh dalam acara ini sudah mencerminkan bahwa kurang dewasa dan kurangnya rasa kebersamaan," ungkap Andi dengan wajah geram
Dalam waktu yang sama menanggapi kejadian itu muncul Hariyadi sebagai Pembina F - Wamipro angkat bicara. "Kejadian ini sangat kurang etis, apa lagi kejadiannya tepat di depan saya ,
saya sempat kaget tahu tahu Arman kacung dan beberapa teman sudah rame di depan saya,
dan ini sangat disayangkan acara rakersus malah kisruh," kata Hariyadi dengan wajah kecewa.
Di akhir acara dibubarkan, Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Probolinggo yang ikut memasuki ruang rapat mengatakan, dirinya sebagai kepala sekolah di sini mohon maaf yang sebesar besarnya. " Dan kami kurang berkenan jika aula lembaga Pendidikan di buat kisruh begini ,
kami mohon di percepat atau diselesaikan acara ini ,
kami beri 15 menit untuk segera meninggalkan tempat Aula SMKN 2, " kata Kepala sekolah .( MH )


Post a Comment